Minggu, 15 Mei 2011

WIRA USAHA Vs KARYAWAN

Dewasa ini sangatlah banyak ulasan mengenai tema tersebut diatas. Ulasan ini tidak bermaksud untuk memberikan penghakiman atas kedua “pilihan” atau sebutlah “alternative” dalam memilih cara mendapatkan penghasilan.
Kedua pilihan tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan, sehingga memerlukan “tips dan trik” yang berbeda dalam pengelolaan keuangan dalam keluarga. Pilihan tersebut memiliki konsekuensi dalam banyak hal antara lain : waktu kerja, pengelolaan keuangan, dan pendapatan.
Karyawan memiliki keterbatasan dalam menentukan limit penghasilan atau bisa dikatakan bahwa pendapatan adalah berdasarkan parameter masa kerja, jabatan, subyektifitas atasan, tipe perusahaan, dan performa kerja. Dan karyawan memiliki ketentuan dan peraturan yang harus dipatuhi antara lain masalah jam kerja (office hour). Sehingga karyawan memiliki kencederungan fix income (pendapatan tetap), sehingga pengelolaan keuangan keluarga harus didasarkan bahwa pengeluaran harus lebih kecil dari gaji. Kenaikan gaji yang sangat signifikan hanya dapat diperoleh apabila performa kerja bagus dan ada kenaikan jabatan. Sedangkan kenaikan gaji regular “hanya” cukup untuk menutupi inflasi dan kenaikan biaya hidup tahunan saja.
Wirausaha cenderung memiliki kebebasan dalam menentukan limit waktu kerja dan batasan penghasilan. Artinya waktu kerja dan besarnya penghasilan sangatlah ditentukan dengan kemampuan, keuletan individu yang bersangkutan, serta kemampuan membaca peluang serta kreativitas dalam mengelola usahanya.
Sehingga saya simpulkan adalah sangat “menyenangkan” apabila kita memiliki kesempatan untuk dapat merasakan “nikmatnya” menjadi karyawan yang berwirausaha. Kalo meminjam istilah “pak  Bondan” mak nyusss…….. Ulasan mengenai karyawan yang berwirausaha akan diulas dalam tulisan selanjutnya….
Salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.